Sabtu, 15 Desember 2018

10 Juta Rumah Kosong di Jepang Dibagikan Gratis dan Diobral



 https://daftaragen-judionline.blogspot.com

Felickarinnews, Si pembeli sebaiknya hati-hati saat membeli rumah itu. Alasannya bikin merinding
Dream – Pemerintah Jepang memiliki program unik dalam mengatasi masalah rumah yang terbengkalai. Mereka akan membagi-bagikan rumah secara gratis atau menjualnya dengan harga sangat miring.

Dikutip dari New Zealand Herald, Senin 26 November 2018, jumlah rumah terbengkalai dan kosong di Jepang ditaksir mencapai 10 juta unit.

Lewat program “ Akiya”, pemerintah akan membantu keluarga muda yang kesusahan membeli rumah untuk memiliki tempat tinggal.

Tak hanya itu, pemerintah daerah setempat juga memberikan subsidi bagi penghuni rumah baru untuk renovasi murah.

Ada Syarat Beli Rumah Kosong, lho
Program give away rumah-rumah kosong ini memberikan sejumlah persyaratan bagi calon pembeli. Misalnya, di beberapa pemerintah daerah, calon pembeli harus berusia di bawah 43 tahun dan punya anak-anak muda yang bersekolah di bangku SMP.

Properti ini ditemukan di berbagai “Akiya Bank”. Portal ini mencantumkan rumah-rumah yang ditinggalkan secara online. Akiya Banks memastikan proses pembelian rumah terbengkalai secara sederhana dan cepat.

Sekadar informasi, populasi Jepang bertahap menyusut sejak 2010. Pada 2010, populasinya mencapai 128,55 juta jiwa. Kini, jumlahnya turun di 127,18 juta jiwa, menurut data Worldometers.



 https://daftaragen-judionline.blogspot.com


Pada 2013, Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang memperkirakan ada sekitar 8,2 juta rumah terlantar, diberitakan oleh Rethink Tokyo.

Daerah Kagoshima, Kochi, dan Wakayama memiliki 10 persen rumah kosong. Diprediksi tahun 2033, terdapat lebih dari 30 persen rumah Jepang yang ditinggalkan.

Akan tetapi, ada risiko-risiko yang harus dihadapi ketika membeli rumah kosong.

Apa Itu?
Dalam bahasa Jepang, akiya ini berarti kosong atau ditinggalkan. Nah, rumah akiya ini berarti rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya, misalnya pemiliknya mengadu nasib ke kota.

Rumah akiya kurang diminati karena ada mitos Jepang yang mempersulit penjualannya. Rumah yang dulu jadi TKP orang bunuh diri, pembunuhan, dan meninggal-secara-kesepian, dianggap tidak beruntung.

Risiko selanjutnya adalah kecemasan tentang kemungkinan pemilik asli datang suatu hari dan menuntut hak kepemilikan rumah.

Tak hanya itu, risiko selanjutnya adalah membeli rumah terbengkalai akan dianggap pembeli itu gagal di mata masyarakat.

Tapi, dengan harga rumah baru yang makin merayap di Tokyo—rumah baru di sana mencapai US$790 ribu (Rp11,47 miliar)—rumah Akiya bisa menjadi alternatif bagi pasangan muda.

Ada Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau, BMKG Minta Warga di Sekitar Pantai Waspada

Karinfelicnews ,- - Retakan baru ditemukan di badan Gunung Anak Krakatau. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Meteorologi klimatologi d...