Rabu, 11 April 2018

Di Balik Bui, Napi Bandung Raup Ratusan Juta dari Wanita Bugil




 legendaqq.net

Karinacutenews, Bandung - Berada di balik jeruji besi tidak membuat narapidana kehilangan penghasilan. Bahkan dari balik bui, narapidana dapat menghasilkan uang lebih banyak hingga ratusan juta rupiah.

Aksi tersebut dilakoni tiga napi ID alias Mencos (25), JN alias Ijam (30) dan FA alias Ape (29). Trio napi asal lembaga pemasyarakatan (Lapas) Jelekong, Kabupaten Bandung ini melakukan cara penipuan dan pemerasan terhadap sejumlah wanita dengan modus menyebar video bugil korban untuk meraup duit.

Kasus tersebut terungkap setelah Polrestabes Bandung menerima laporan dari salah satu korban pemerasan. Personel Satreskrim Polrestabes Bandung di bawah pimpinan Kasatreskrim AKBP M Yoris Maulana bergerak hingga mampu mengungkap kasus tersebut.

"Ingin kita sampaikan bahwa ini merupakan kejahatan IT (informasi teknologi) dengan menggunakan media sosial. Ini modus operandi baru yang harus diketahui oleh masyarakat banyak," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo saat rilis di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/4).

Cara trio napi ini meraup keuntungan terbilang baru. Mereka memanfaatkan media sosial (medsos) untuk melakukan penipuan. 

Awalnya, ketiga napi ini telah menggenggam ponsel meski berada di Lapas. Mereka lalu membuat akun Facebook melalui ponselnya. Akun yang dibuat mereka nyatanya palsu. Mereka mengarang identitas sampai mencomot foto orang lain untuk dijadikan foto profil Facebook-nya.

"Fotonya ngambil punya orang lain. Pakai yang ganteng dan menarik perhatian wanita. Termasuk identitas di medsosnya dipalsukan. Ada yang mengaku polisi, pelayaran lalu kerja di Pertamina, pokoknya yang menarik," tutur Hendro.

Akun medsos palsu itu dijadikan 'senjata' napi untuk melakukan aksinya. Mereka kemudian mulai mencari sasaran wanita-wanita yang terlihat 'kesepian'. 

"Jadi dia sistemnya berkenalan secara acak. Jadi ada yang di Bandung, Jakarta, Kediri, Surabaya. Bahkan ada korban dari luar negeri, dari Saudi Arabia," ujar Hendro.

Setelah berteman di medsos, mulailah awal mula praktik itu dilakukan. Napi bertukar pesan dengan korbannya melalui Facebook. Setelah cukup intens berbalas pesan, pelaku dan korban bertukar nomor ponsel.

Komunikasi mereka pun berlanjut di aplikasi perpesanan WhatsApp. Akal bulus napi mulai bekerja. Rayuan gombal dilontarkan kepada wanita korbannya.

Benih-benih rasa suka korban bertambah setelah berkomunikasi secara terus menerus dengan pelaku. Apalagi pelaku kerap memberikan foto-foto menawan kepada sang wanita. Hingga akhirnya, kisah asmara keduanya terajut.

Kisah asmara antara pelaku dan semakin dalam. Bahkan pelaku berjanji akan menikahi wanita yang jadi korbannya apabila telah selesai menjalani tugas. 

Janji manis pelaku membuat korban terpikat. Hingga akhirnya dimanfaatkan pelaku untuk melakukan virtual seks. Pelaku kerap mengajak chat sex, phone sex dan video seks.

"Karena sudah percaya inilah, komunikasinya makin intens. Pelaku mengajak phone seks hingga video seks yang ternyata direkam," ucap Hendro mengungkapkan.

Pelaku kerap berdalih saat korban mengajak 'kopi darat'. Pelaku beralasan tidak bisa bertemu lantaran terikat tugas kerja yang tak bisa ditinggal.

Namun akhirnya, pelaku justru meminta uang kepada korban dengan dalih untuk membayar agar bisa mengajukan cuti. Nominalnya beragam. Korban ada yang menyanggupi ada juga yang tidak. Untuk korban yang tidak menyanggupi, pelaku malah mengancam akan menyebarkan video bugil korban yang sudah direkam.

"Pada prinsipnya, setelah dia mendapatkan korban, wanita tersebut ditarik uang sebanyak-sebanyak sampai puluhan bahkan ratusan jut (rupiah) untuk satu korban. Malah sampai korbannya kolaps tidak menanggapi lagi pelaku," kata Hendro.

Ada Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau, BMKG Minta Warga di Sekitar Pantai Waspada

Karinfelicnews ,- - Retakan baru ditemukan di badan Gunung Anak Krakatau. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Meteorologi klimatologi d...